profil para ketua IPNU IPPNU yang telah menjadi teladan, membimbing langkah, dan membuka jalan bagi pelajar berikutnya.
Pada periode ini, PAC IPNU Jati mulai membangun pondasi organisasi. Fokus utama adalah memperluas kaderisasi di tingkat ranting dan memperkuat hubungan dengan sekolah-sekolah di wilayah Jati.
Kepemimpinan Budi menekankan penguatan kegiatan keagamaan dan sosial. Beberapa program unggulan saat itu adalah pelatihan kepemimpinan dasar dan pengajian rutin.
Pada periode ini, PAC IPNU Jati aktif mengadakan lomba-lomba keilmuan dan seni Islami. Citra organisasi semakin dikenal di kalangan pelajar dan masyarakat.
Fokus utama Dedi adalah membangun struktur kepengurusan yang lebih rapi. Selain itu, PAC juga mulai melaksanakan program kerja berbasis desa untuk menjangkau pelajar hingga pelosok.
Periode ini ditandai dengan peningkatan jumlah kader baru. Program pelatihan dan seminar motivasi untuk pelajar menjadi agenda rutin yang berhasil menarik banyak peserta.
Di bawah kepemimpinan Fajar, PAC IPNU Jati memperluas kerja sama dengan organisasi lain. Kegiatan sosial seperti bakti masyarakat dan donor darah juga mulai digalakkan.
Periode ini berfokus pada pemanfaatan teknologi. PAC IPNU Jati mulai aktif menggunakan media sosial untuk publikasi kegiatan dan meningkatkan branding organisasi.
Meski menghadapi tantangan pandemi, kepemimpinan Hendra tetap mampu menjalankan program daring. Webinar, kajian online, dan pelatihan digital menjadi agenda utama.
Imam membawa semangat baru dengan konsep “Pelajar Kreatif, Berdaya, dan Berakhlak.” Program kewirausahaan pelajar mulai diperkenalkan dan berjalan cukup sukses.
Saat ini, Joko memimpin dengan visi “Membangun Generasi Pelajar yang Tangguh dan Mandiri.” Fokusnya pada pengembangan SDM melalui pendidikan, dakwah, dan digitalisasi organisasi.
